Ragam Gaya atau Style Aquascape

KALIKAN.id – Aquascape atau seni menghias tanaman di dalam akuarium sangat ragam. Setiam gaya memiliki berbagai ciri tersendiri, mulai dari hardscape sampai tanaman yang digunakan.

Dalam membuat seni aquascape tak cuma dibutuhkan imajinasi yang kuat, tapi juga memerlukan sarana teknis untuk membuat setiap detail yang rumit dan mengikuti aturan komposisi serta konstruksinya. Tak heran jika seni aquascape memiliki banyak gaya atau style yang dibangun dengan mempertimbangkan kombinasi tepat dari bentuk alami, warna, tekstur, dan semua detail yang terdapat di akuarium.

Berikut Ragam Style Aquascape Yang Populer Diaplikasikan

Jenis Gaya Aquascape Paling Populer

Dutch Style (Gaya Belanda)

Dutch Style merupakan gaya atau aliran aquascape tertua. Gaya ini hadir sejak tahun 1930. Pada masa itu, gaya ini dipakai oleh seluruh aquarist Belanda. Dutch style biasanya tak menggunakan hardscape seperti batu atau kayu apung, tapi fokus dalam penanaman dan penempatan berbagai jenis tanaman.

Setidaknya ada 10 – 12 jenis tanaman stem yang digunakan dengan warna berbeda – beda. Semakin rumit penempatan tanamannya, semakin menambah nilai estetis dalam gaya ini. Formasi penempatan tanamannya juga, biasanya ditempatkan dari belakang menuju ke depan. 

Pengetahuan tentang jenis tanaman air, cara menanam, pengelompokan dan penempatan jadi hal yang wajib dimiliki oleh seniman aquascape. Karena point utama Ducth Style adalah keindahan pengelompokan dan penempatan tanaman air yang cukup banyak.

Iwagumi Style (Gaya Iwagumi)

Iwagumi Style diperkenalkan oleh Takashi Amano dari Jepang. Secara garis besar, Iwagumi style mewakili masyarakat Jepang yang suka dengan keindahan, spiritualistis, serta kesederhanaan.

Oleh karena itu, gaya ini hanya menggunakan batu sebagai hardscapenya dan hanya satu jenis tanaman (biasanya tanaman karpet). Ikan yang digunakan dalam Iwagumi style biasanya hanya terdiri dari satu jenis ikan selain ikan pembersih.

Taiwanese Style (Gaya Taiwan)

Mungkin gaya aquascape ini sudah jarang digunakan oleh para aquascaper pada umumnya, namun dulu style ini pernah berjaya. Secara keseluruhan, Taiwan style menggambarkan kehidupan atau lingkungan manusia di darat.

Style ini bisanya menggunakan aksersoris – aksesoris seperti rumah – rumahan, boneka atau orang – orangan, jembatan, jalan sehingga menggambarkan seperti lingkungan kehidupan manusia.

Nature Style (Gaya Alami)

Sering kali disebut dengan gaya natural karena konsep aquascape yang bertema alam, seperti pemandangan di alam sekitar. Hingga saat ini, style ini merupakan gaya yang populer bagi aquascaper di dunia, dan gaya ini terinspirasi dari konsep berkebun Wabi Sabi di Jepang.

Pada dasarnya Nature style ini menggambarkan miniatur di alam sekitar, seperti pengunungan, hutan hujan, bukit atau lembah. Perpaduan antara batu, kayu apung, dan jenis tanaman harus diperhatikan dalam gaya ini.

Biotope Style

Biotope style memiliki kemiripan dengan lingkungan alami nyata dan hardscape menampilkan berbagai macam batu, kayu, flora serta fauna.

Meski aquascape Biotope terkenal salah satu yang mudah diatur, dirawat dan dipelihara, namun aquascaper juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang tanaman air dan hewannya karena  harus memilih berbagai kombinasi varietas yang tepat untuk hidup bersama dalam harmoni di akuarium.

Collectoritis Style (Gaya Hutan)

Style ini juga biasa disebut dengan gaya hutan belantara karena tak memiliki konsep apapun. Hanya menambahkan berbagai jenis tanaman tanpa memperhatikan penempatan dan pengelompokannya.

Style aquascape ini dianggap paling mudah karena tak adanya batasan untuk jenis flora, fauna dan hardscape yang digunakan.

Namun perlu diperhatikan bahwa desain aquascape hutan paling baik diletakan pada aquarium besar sehingga terlihat ragam spesies tanaman air dan jenis ikan yang ada di dalamnya.

Akuarium Alam

Aquascapes alam merupakan gaya aquascape dengan desain yang paling spektakuler dan menakjubkan. Sesuai namanya, gaya alami desainnya identik sering menggambarkan versi miniatur hutan tropis, lengkap dengan gunung, bukit, dan lembah.

Gaya aquascape jenis ini diperkenalkan oleh Takashi Amano pada 1990-an dan dipengaruhi oleh desain taman Jepang yang megah. Penggunaan bahan Hardscape, kayu, batu, dan lain nya, akan memainkan peran yang sama pentingnya dalam menemukan keseimbangan pada aquarium.

Dengan tujuan untuk membentuk ekosistem yang tampak seperti alami, seimbang dan harmonis.Jelas, desain aquascape seperti itu membutuhkan extra perawatan yang rutin.

Gaya jenis ini memiliki banyak cabang turunan atau sub-gaya dan masing-masing tentu memiliki aturan sendiri, misalnya – desain tipe ‘pulau’ atau tipe segitiga, dan lain sebagainya.

Aquascape Walstad

Aquascape Walstad style mirip dengan gaya biotope dan natural, namun pada Walstad tak menekankan kemiripan dari sebuah area atau tempat tertentu.

Sifatnya lebih acak karena tujuan akan gaya ini adalah untuk membuat akuarium yang alami, apa adanya. Tanaman dan komponen lain diletakkan begitu saja tanpa ada rancangan.

Wabi-kusa Style

Wabi-kusa style berasal dari Jepang dan pertama kali diperkenalkan oleh aquascaper Jepang. Style ini berfokus pada menemukan keindahan dalam keanggunan dan kesederhanaan tanaman, dalam ketidak sempurnaan dan bahkan dalam desain yang agak kacau.

Desain dari Wabi-kusa didasarkan pada bola substrat yang diletakan dalam wadah kecil dan ditutupi dengan tanaman. Tanaman akan tumbuh secara alami dan kesan keseluruhannya adalah taman yang tenggelam atau terendam, yaitu separuh desainnya berada di bawah air sedangkan separuh lain nya berada di atas permukaan air, seperti pulau.

Germany Style

Aquascaping gaya Jerman menampilkan desain emersed atau submersed dan juga dikenal sebagai biotipe atau sejenis paludarium.

Paludarium merupakan jenis vivarium yang menggabungkan berbagai elemen terestrial dan element akuatik dan seringkali fitur setup tanaman air yang tumbuh terendam dan tanaman yang tumbuh muncul di luar akuarium menyerupai hutan hujan, hutan, tepi sungai, dan lain sebagainya.

Paling sering gaya ini dipilih untuk kecil akuarium atau nano-akuarium dan gaya mendapatkan namanya sebagai biotop pertama kali diperkenalkan di wilayah itu.

Zen Garden Aquascapes

Aquascapes Zen garden menciptakan suasana dan perasaan kedamaian serta ketenangan dan sering dibandingkan dengan desain aquascape gaya Alam yang sebenarnya mengambil dan mengembangkan gaya Zen.

Zen sangat menarik dan anggun, dan semua elemen–tanaman air dan hardscapes – diatur sedemikian rupa untuk membentuk tata ruang alami, mengikuti prinsip-prinsip lansekap taman Zen Jepang seperti penentuan posisi bebatuan.

Source : rekreartive.com

Share :